SOSIALISASI, NILAI, DAN NORMA

1. Sosialisasi a. Pengertian Sosialisasi adalah sebuah interaksi social melalui proses belajar dan adaptasi, agar dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Ada tiga aktivitas utama dalam sosialisasi. Yaitu, belajar, adaptasi dan pengalaman mental.

Sejarah dan Penjelasan Tabel Periodik

Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel.

EPIROGENETIK DAN OROGENETIK

Tektonisme atau tenaga tektonik adalah tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi dengan arah vertikal atau horizontal yang mengakibatkan perubahan letak lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi. Proses ini menghasilkan lipatan dan patahan, baik dalam ukuran besar maupun ukuran kecil

TUMBUHAN HIJAU

Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri. Namun hanya tumbuhan berhijau daun (klorofil) yang dapat membuat makanannya sendiri.

JENIS-JENIS PETA

1. Berdasarkan Sumber Datanya a. Peta Induk (Basic Map) Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi

Selasa, 07 Desember 2010

asam,basa,garam


Asam
. Asam  adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen(H) ketika larut dalam  air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion H+ yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya. contoh asam antara lain yaitu, asam klorida di lambung asam sitrat di  jeruk, asam nitrat untuk bahan peledak dan pupuk,dan asam asetat pada cuka

1. Sifat asam

  •     Memiliki rasa asam jika dirasakan.
  •     Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dengan air.
  •     Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
  •     Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam dan merusak jaringan.
  •     Jika diuji dengan kertas lakmus,hasilnya seperti ini:

  1.    Lakmus biru  menjadi warna merah.
  2.    Lakmus merah  tetap berwarna merah.
  •      Menghantarkan arus listrik.
  •      Bereaksi dengan logam akan menghasilkan gas hidrogen.
Pengelompokan asam

  •     Asam kuat, yaitu asam yang menghasilkan banyak ion dalam larutannya
  •     Asam lemah, adalah asam yang hanya menghasilkan sedikit dalam larutannya
Contoh penggunaan asam dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
  •     Proses dalam pembuatan pupuk
  •     Proses dalam Pembuatan obat-obatan
  •     Pembersih permukaan logam
  •     Proses pembuatan Bahan peledak
  •     Proses pembuatan Pengawet makanan
Basa
Basa  ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Kekuatan basa ditentukan oleh banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan  asam (H+) dan menghasilkan air (H20).Contoh basa antara lain,alumunium hidroksida yang terdapat pada deodoran,magnesium hidroksida untuk antasida kalsium hidroksida untuk plester.
Sifat basa

  •     Rasanya itu Pahit dan permukaannya licin.
  •     Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.
  •     Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
  •     Bersifat elektrolit.
  •     Jika diuji menggunakan kertas lakmu,hasil seperti ini:
  1.      Lakmus merah   menjadi biru.
  2.      Lakmus biru  tetap berwarna biru
  •      Menetralkan sifat asam.
Pengelompokan basa

  •     Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan banyak  ion OH . Basa kuat biasanya disebut dengan  kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida
  •     Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan sedikit ion OH l.Contohnya ammonia.
Contoh penggunaan basa dalam  kehidupan sehari-hari
  •     Bahan dalam pembuatan semen.
  •     Pembuatan deterjen/sabun.
  •     Baking soda dalam pembuatan kue.
Garam
Garam adalah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi).
Beberapa contoh garam antara lain,natrium klorida atau garam dapur,natrium bikarbonat atau baking soda, amonium klorida atau biasa disebut salmiak

Berikut ini ragam indikator.
1.    Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhan)
Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya kayak Ekstrak bunga mawar,ekstrak kunyit,ekstrak temulawak, ekstrak wortel.

Indikator sintetis yang umum ini digunakan di laboratorium adalah:
  •   Kertas lakmusberguna mengidentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa.

  •  Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai pH antara lain fenolflatein yang memiliki trayek Ph 8,3-10 dan perubahan warna:tak berwarna - merah muda,metil orange yang memiliki trayek Ph 3,2-4,4 dengan perubahan warna merah-kuning

  • Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 - 14. Fungsi indikator universal  untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.
Sifat garam:
  •     Memiliki titik lebur yang tinggi.
  •     Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat.
  •     Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik.
  •     Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat pembentuknya.
Proses pembentukan garam dirumuskan sebagai berikut.
Asam + Basa = Garam + Air
Contoh:
HCL+NaOH=NaCL+H2O
(logam tembaga) + (asam klorida encer) -> tembaga klorida + (gas hidrogen)
Reaksi kimia lain yang dapat menghasilkan garam adalah:
1.Asam                +  Basa                  = garam + air
2.Basa                 +  Oksida asam      = garam + air
3.Asam                +  Oksida basa      = + air
4.Oksida asam     +  Oksida basa      = garam
5.Logam              +  Asam                 = garam + H2
Indikator, Skala Keasaman dan Kebasaan
Indikator adalah senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk menentukan suatu zat apakah bersifat asam atau basa dan indikator juga digunakan menentukan tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam. Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin bersifat basa.
Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara sintetis di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam atau basa.