SOSIALISASI, NILAI, DAN NORMA

1. Sosialisasi a. Pengertian Sosialisasi adalah sebuah interaksi social melalui proses belajar dan adaptasi, agar dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Ada tiga aktivitas utama dalam sosialisasi. Yaitu, belajar, adaptasi dan pengalaman mental.

Sejarah dan Penjelasan Tabel Periodik

Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel.

EPIROGENETIK DAN OROGENETIK

Tektonisme atau tenaga tektonik adalah tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi dengan arah vertikal atau horizontal yang mengakibatkan perubahan letak lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi. Proses ini menghasilkan lipatan dan patahan, baik dalam ukuran besar maupun ukuran kecil

TUMBUHAN HIJAU

Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri. Namun hanya tumbuhan berhijau daun (klorofil) yang dapat membuat makanannya sendiri.

JENIS-JENIS PETA

1. Berdasarkan Sumber Datanya a. Peta Induk (Basic Map) Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi

Rabu, 20 Juli 2011

Zat Aditif

Pengertian
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Macam-macam Zat Aditif
  1. Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:
penggunaan zat pewarna pada makanan

a. Anato (orange) a. Biru berlian (biru)
b. Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)
c. Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)
d. Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)

    monosodium glutamate
  • Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa


    Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.

    • Penyedap rasa dan aroma (flavour)
    Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
    Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)

    • Penguat rasa (flavour echancer)
    Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.

    • Zat pemanis buatan
    Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

    • Pengawet
    Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
    Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
    a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
    b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
    c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
    d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

    •  Anti oksidan
      tomat mengandung anti oksidan
    Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
    Contoh:
    a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
    b. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
    c. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
    6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental
    Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
    Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab

    • Pemutih dan pematang tepung
    Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
    Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat

    • Pengatur keasaman
    Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

    • Anti kempal
    Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

    •  Pengeras
    Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

    • Sekuestran
    Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA

    Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.
    Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

    Kondisi Fisik Wilayah dan Kegiatan Penduduk Indonesia

    Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Masih ingatkah kalian bahwa kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Satu ciri utama kajian geografi adalah mengkaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya. Dalam bab ini kita akan membahas kondisi fisik geografis dengan aktivitas penduduk.
    A. BENTUK-BENTUK DATARAN Coba kamu ingat kembali materi pada bab I tentang keragaman bentuk-bentuk muka bumi? Ternyata di Indonesia ini memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, ada yang disebut dataran rendah, dan ada yang disebut pantai. Agar lebih memperdalam penguasaan materi dalam bab ini, coba kalian cermati uraian bentuk-bentuk dataran berikut contohnya di bawah ini. 1. Wilayah Dataran tinggi Dataran Tinggi adalah bentuk muka bumi yang relatif datar yang letaknya di daerah yang tinggi, yaitu memiliki ketinggian antara 700-800 meter di atas permukaan laut. Ciri-ciri daerah ini beriklim sejuk, area pertaniannya dibuat berteras, cadangan air cukup.
    2. Wilayah Pegunungan Pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang menjulang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan memiliki ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Ciri-cirinya adalah cadangan air tanah yang tersedia sedikit, topografi bergelombang.
    3. Wilayah Dataran Rendah Dataran rendah adalah bentuk muka bumi yang relatif datar dan letaknya di daerah yang rendah memiliki ketinggian kurang dari 600 meter di atas permukaan laut. Ciri-cirinya daerahnya datar, ketersediaan air cukup.

    4. Wilayah Dataran Pantai Daerah pantai adalah daerah yang letaknya ditepi laut dimana sejauh air pasang masih bisa mencapai daratan. Dari uraian di atas tentunya kalian akan memahami, saat ini kamu bertempat tinggal dimana? Di dataran tinggi? Di dataran rendah? Ataukah kalian berdomisili di daerah pantai? Jadi menurut pendapat kalian apa yang dimaksud dengan dataran tinggi, dataran rendah, atau daerah pantai itu? Berikan contoh di daaerah kalian!
    B. HUBUNGAN KONDISI FISIK DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK Ternyata lingkungan fisik tempat hidup manusia di permukaan bumi ini berbedabeda. Ada wilayah yang bergunung dan berbukit, tanahnya kurang subur, iklimya tidak nyaman. Kondisi yang demikian akan menyulitkan penduduknya, baik di bidang ekonomi maupun transportasi. Sebaliknya ada pula wilyah permukaan bumi yang topografinya landai, iklimnya nyaman, curah hujan cukup, tanahnya subur. Bagi daerah yang subur, topografinya landai cukup sumber air iklimnya nyaman, menjadi pusat akumulasi penduduk untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya cenderung dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya, walaupun tidak sepenuhnya mutlak. Konsentrasi penduduk cenderung terjadi pada daerah-daerah yang topografi datar, tanahnya subur, dekat dengan sumber air, dan iklimnya sejuk. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia mampu mengurangi pengaruh lingkungan alamnya, karena ada faktorfaktor endogen dalam diri manusia yaitu kemampuan untuk mengatasi berbagai kesulitan. Hubungan aktivitas penduduk yang berkaitan dengan kondisi fisik dapat dijelaskan sebagai berikut.

    1. Aktivitas penduduk di wilayah dataran tinggi Aktivitas penduduk karena daerah ini beriklim sejuk. Di dataran tinggi kegiatan ekonomi penduduk cenderung ke bidang pertanian lahan kering. Ladang pertanian yang dibudidayakan adalah hortikultura antara lain, sayur-sayuran, buahbuahan, dan tanaman hias.
    2. Aktivitas penduduk di wilayah pegunungan Disamping dimanfaatkan sebagai areal hutan, wilayah pegunungan banyak dibudidayakan perkebunan, seperti kina,karet dan teh. Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan sebagian ada yang bekerja sebagai buruh perkebunan
    3. Aktivitas penduduk di wilayah dataran rendah Dataran randah merupakan daerah tempat untuk konsentrasi penduduk, karena itu daerah dataran rendah sangat cocok untuk pemukiman penduduk dengan pola konsentris. Aktivitas penduduk terdiri atas berbagai jenis, mulai dari pertanian, perikanan tambak, Bidang pertanian, perkebunan dan perikanan bisa dikembangkan karena tersedianya air yang cukup, disamping iklimnya yang menunjang untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah. Disamping itu bidang industri dan jasa di dataran rendah dapat berkembang secara optimal,hal ini bisa terjadi karena ditunjang oleh adanya sara dan prasarana berupa transportasi jalan raya dan jalan kereta api, pusat pertokoan dan perdagangan serta pendidikan.
    4. Aktivitas penduduk di wilayah pantai Penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini tergantung pada kondisi pantainya, jika pantainya curam dan terjal tentu saja akan mencari jalan lain, misalnya sebagai petani, atau sebagai pencari sarang burung walet, seperti misalnya di pantai Karangbolong Gombong. Mengapa demikian karena pada pantai yang tebingnya terjal menyulitkan dipakai sebagai pelabuhan ikan. Tetapi jika pantainya landai justru mata pencahariannya sebagai nelayan menangkap ikan, karena pantai yang landai, gelombang laut tidak terlalu besar, baik untuk dijadikan dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal motor para nelayan.

    C. HUBUNGAN KONDISI GEOGRAFIS DENGAN TRANSPORTASI Kegiatan transportasi memiliki hubungan erat dengan kondisi fisik suatu daerah dan kegiatan ekonomi suatu daerah. Pada daerah dataran tinggi ongkos transportasi relatif mahal karena medan yang berbukit, tanjakkan dan banyak berbelok-belok, berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar. Tidak jarang pada daerah berbukit dan bergunung seperti di Irian Jaya transportasi untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain tidak lewat daratan, tetapi lebih banyak menggunakan pesawat terbang. Berbeda dengan di dataran rendah, sarana jalan yang datar dan tidak ada tanjakan, ongkos transportasi relatif lebih murah, dan berpengaruh terhadap kebutuhan ekonomi penduduk. Bagaimana halnya untuk wilayah laut? Indonesia memiliki wilayah yang beragam yang terdiri dari berbagai pulau yang menjadi kendala yang perlu disikapi dalam kaitannya dengan sarana dan prasarana transportasinya. Jenis sarana transportasi yang ada di Indonesia masih ada yang bersifat dominan dan berbedabeda.
    a. Di Pulau Jawa Sarana transportasi sungai di Jawa dewasa ini sudah tidak banyak digunakan, karena sungaisungai di Jawa relatif pendek-pendek. Disamping itu di Jawa sudah dikembangkan teransportasi darat, karena prasarana angkutan darat sudah maju dibanding pulau-pulau lain, seperti jalan raya, jalan tol, jalan kereta api. Demikian pula sarana transportasi udara di Pulau Jawa sudah berkembang sebagai alternatif dari transportasi darat.
    b. Di Pulau Sumatra Di wilayah timur Sumatera yang berawa-rawa dan memiliki banyak sungai-sungai panjang dikembangkan alat angkutan air berupa perahu dan sampan.Untuk tranportasi antar pulau-pulau kecil digunakan speedboad dan jet foil. Jadi alat transportasi yang dominan adalah angkutan sungai.
    c. Di Pulau Kalimantan Kondisi geografis Pulau Kalimantan memiliki banyak sungai-sungai besar, dan panjang-panjang. Pembangunan jalan raya antar provinsi belum berkembang. Oleh karena itu sesuai dengan kondisi fisiknya, maka prasaran transportasi yang berkembang di sana adalah sungai, alat transportasi yang dominan perahu dan sampan.
    d. Di Pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua. Transportasi yang dikembangkan di Sulawesi sesuai dengan kondisi fisiknya demikian juga yang ada di Papua dan Maluku. Dominan menggunakan pelayaran pantai dan feri.


    R a n g k u m a n
    Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia, pada dasarnya tergantung kepada kualitas manusianya. Pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk pada hakekatnya adalah hasil peradaban manusia yang mampu memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya sesuai dengan kemampuan potensinya yang dominan di daerah yang bersangkutan. Berdasakan kondisi lingkungan fisik pusat-pusat kegiatan ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Daerah dataran tinggi, merupakan daerah pertanian hortikultura sebagian besar penduduknya banyak menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan, perkebunan. Daerah dataran rendah sebagian besar penduduknya bertani dan menghasilkan komoditas hasil pertanian tanaman pangan. Daerah pantai merupakan daerah perikanan, apabila sebagian besar penduduknya sebagai petani tambak dan nelayan Daerah Industri dan jasa cenderung berkembangdi daerah dataran rendah, sehinga sebagian besar penduduknya bekerja pada industri, menghasilkan berbagai produk industri dan jasa. Kondisi geografi juga berpengaruh terhadap jenis transportasi, khususnya di luar jawa, dimana prasarana transportasi daratnya belum berkembang. Daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua memiliki karakteristik prasarana dan sarana transportasi.